Pada kenyataannya, mustahil untuk tinggal di sana tanpa peralatan khusus dan dukungan dari manusia lain. Mulai dari alien hingga UFO, pangkalan rahasia milik Nazi, dan beberapa piramida abnormal, berikut 7 teori konspirasi tentang benua Antartika yang harus kamu ketahui.
1. Terdapat piramida yang dibangun oleh beberapa peradaban kuno
Pada tahun 2016, internet sempat digaduhkan setelah penemuan tiga piramida di Antartika. Piramida-piramida itu memiliki tinggi lebih dari 1.220 meter, sekitar 10 kali lebih tinggi dari Piramida Agung Giza di Mesir.
Tentu saja laporan ini sedikit janggal, karena tidak ada catatan yang dapat menunjukkan bekas peradaban kuno di Antartika. Selain itu, pembangunan besar-besaran seperti itu pasti akan membutuhkan sumber daya dan tenaga manusia yang sangat banyak.
Akhirnya beberapa orang dengan teori konspirasi muncul dan mengklaim bahwa piramida itu dibangun oleh beberapa peradaban kuno yang belum ditemukan. Peradaban itu, menurut mereka, telah ada di Antartika sejak 100 juta tahun yang lalu.
Mereka mengatakan kalau pada saat itu Antartika masih berada di garis khatulistiwa, sehingga kondisinya masih sangat memungkinkan untuk membangun sebuah piramida. Mereka juga menambahkan kalau pemerintah berusaha menyembunyikan informasi ini dan bahkan telah memblokir gambar-gambar piramida yang terdapat di Google Earth.
Namun para ilmuwan membantah teori ini, sembari menjelaskan kalau “piramida” itu adalah sebuah gunung tanduk atau nunatak. Gunung tanduk terbentuk setelah erosi yang menyapu sisi gunung sehingga membuatnya tampak seperti piramida, sedangkan nunatak adalah kategori gunung yang begitu tinggi sampai bagian atasnya tertutup salju.
Seperti yang dilansir dari laman Thought Catalog, piramida-piramida ini tidak mungkin dibangun oleh peradaban kuno, karena Antartika sudah berada di Kutub Selatan sejak 100 juta tahun yang lalu. Juga, diperkirakan kalau spesies manusia paling awal baru muncul dua juta tahun yang lalu.
Teori yang mungkin tersisa adalah bahwa apa yang mereka sebut sebagai “piramida” ini hanya bisa dibangun oleh dinosaurus. Namun, tidak ada bukti juga kalau dinosaurus mampu membangun piramida-piramida tersebut.
2. Nazi memiliki pangkalan rahasia di Antartika
Ada sebuah teori konspirasi yang menyebutkan kalau Nazi memiliki pangkalan rahasia di Antartika. Gagasan ini dimulai setelah para ahli teori konspirasi mengetahui bahwa Nazi sempat meluncurkan ekspedisi ke Antartika pada tahun 1938, yang mungkin terdiri dari beberapa kapal militer dan kapal yang mengangkut alat-alat ilmiah.
Sesampainya di sana, ada dugaan kalau mereka berhasil menemukan beberapa gua dan sungai bawah tanah. Mereka kemudian mengubah gua terbesar menjadi kota rahasia dan tinggal bersama masyarakat Illuminati. Beberapa teori konspirasi lain bahkan berspekulasi kalau Hitler berhasil melarikan diri ke pangkalan rahasia ini setelah Perang Dunia II berakhir.
Berdasarkan dokumen dari laman Ohio State University, mereka juga mengklaim bahwa entah bagaimana Nazi berhasil mendapatkan teknologi alien di pangkalan rahasia mereka dan memanfaatkannya untuk membuat senjata yang mereka uji di gua-gua kecil.
Pada kenyataannya, Nazi tidak memiliki pangkalan rahasia di Antartika. Tidak ada bukti kalau mereka telah membuat senjata dengan teknologi alien atau menguji senjata apa pun di Antartika.
Selain itu, Nazi hanya mengirim satu kapal ke wilayah itu sekitar tahun 1938 untuk mencari tempat perburuan paus baru. Mereka meninggalkan ekspedisi tersebut setelah Perang Dunia II berakhir.
3. Ada UFO yang disembunyikan oleh Nazi di Antartika
Teori konspirasi lain yang melibatkan Nazi dan Antartika menjelaskan kalau mereka menyembunyikan UFO di suatu tempat di Antartika. Teori ini bahkan menyebutkan kalau UFO milik Nazi tersebut ada kaitannya dengan piramida yang telah dibahas pada poin sebelumnya.
Mereka yang percaya dengan teori ini bersikeras kalau Nazi mengoperasikan UFO secara rahasia di Antartika selama Perang Dunia II. Pasukan Amerika dan Inggris mencoba menghancurkan pangkalan itu berulang kali selama perang tetapi tidak berhasil.
Mereka hanya berhasil menghancurkannya setelah menjatuhkan bom atom di pangkalan tersebut pada tahun 1958. Para ahli teori konspirasi ini menambahkan kalau Nazi berhasil menghancurkan pesawat Amerika selama operasi ini.
Gagasan ini dianggap salah karena Nazi tidak pernah memiliki pangkalan atau kepentingan militer apa pun di Antartika. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mereka hanya pergi ke Antartika dengan satu kapal untuk mencari tempat perburuan paus. Mereka tidak memiliki persediaan yang cukup untuk membangun sebuah markas rahasia.
Dilansir dari laman Vice, operasi yang mereka sebut untuk mengusir Nazi dari pangkalan rahasia UFO sebenarnya adalah pelatihan militer Amerika yang sedang mensimulasikan invasi Uni Soviet. Simulasi ini melibatkan 13 kapal, 33 pesawat terbang, dan 4.700 tentara.
Nazi juga tidak pernah menembak jatuh pesawat Amerika selama pelatihan, karena sedari awal tidak pernah ada Nazi di sana. Terakhir, bom atom yang diduga dipakai untuk menghancurkan pangkalan tersebut sebenarnya meledak 2.400 kilometer di lepas pantai Antartika.
Walaupun sudah jelas, para ahli teori konspirasi ini tetap bersikeras kalau Nazi memang memiliki UFO di suatu tempat di Antartika dan menggunakan teknologi tersebut untuk membuat senjata alien yang kemudian disembunyikan di Antartika, Amerika Selatan, dan Arktik.
4. Kota Atlantis yang hilang terkubur di bawah Antartika
Terdapat beberapa teori konspirasi yang mengklaim kalau Atlantis berada di bawah Antartika. Menariknya, ide itu muncul pada tahun 1950-an setelah seorang sejarawan bernama Profesor Charles Hapgood menyebutkan kalau Antartika adalah rumah bagi beberapa peradaban kuno yang belum ditemukan.
Seperti yang dikutip dari laman Unilad, keyakinan Hapgood bergantung pada teori bahwa Antartika tidak tertutup es pada 11.600 tahun yang lalu. Teori konspirasi pun membenarkan klaim Hapgood tersebut. Namun, mereka menambahkan bahwa peradaban itu sebenarnya adalah Atlantis yang tetap tertutup es sampai hari ini.
Pada tahun 1995, seorang penulis asal Inggris, Graham Hancock, menegaskan dalam studinya, Fingerprints of the Gods, bahwa orang-orang Atlantis telah bermigrasi dari Antartika untuk menemukan peradaban Aztec, Maya, dan Mesir.
5. Dua kawah di Antartika adalah pintu masuk ke dalam pangkalan UFO
Terdapat dua kawah di sepanjang pantai Antartika. Keduanya masuk jauh ke bawah permukaan lapisan es, menunjukkan seolah-olah ada sesuatu yang sedang digali.
Para ahli teori konspirasi pun langsung menyatakan kalau kawah tersebut adalah pintu masuk ke fasilitas pemerintah rahasia, pangkalan alien, atau pangkalan rahasia Nazi yang telah disebutkan sebelumnya. Scott Waring, seorang ahli teori konspirasi UFO, mengatakan kalau kawah itu dibentuk oleh UFO yang terkubur di dalam lapisan es.
Dilansir dari laman Exo Politics, Waring mengklaim kalau dia telah melihat UFO dari gambar asli yang dilihatnya di Google Earth. Namun, ia menyebutkan kalau penampakan UFO itu tidak lagi terlihat karena pihak Google telah mengedit gambar aslinya.
6. Google mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui tentang Antartika
Pada bulan Maret 2018, sebuah saluran YouTube yang membahas teori pro-konspirasi mengklaim bahwa Google mengetahui beberapa rahasia tentang Antartika, tetapi melakukan semua yang mereka bisa untuk menyembunyikan informasi itu dari khalayak umum.
Namun, lanjut mereka, seorang karyawan Google yang memberontak mencoba mengungkapkan konspirasi tersebut kepada para pengikut teori konspirasi ini.
Presenter saluran YouTube tersebut mengatakan kalau tanda palang merah akan muncul setiap kali dia mengklik satu lokasi di Antartika, tetapi hanya muncul ketika dia mengaktifkan fitur cuaca di Google Earth.
Para ahli teori konspirasi percaya bahwa hal ini terjadi karena seorang karyawan Google yang tidak dikenal tersebut ingin menunjukkan pada kita apa pun yang sedang disembunyikan di sana. Presenter tersebut menambahkan kalau hal itu bisa berupa pangkalan UFO, harta karun rahasia, atau hanya sebuah kesalahan di Google Earth.
7. Antartika tidak pernah ada
Ada sebuah teori konspirasi yang lebih aneh dari teori-teori di atas, yang menyebutkan kalau seluruh Antartika dan Kutub Selatan tidak pernah ada. Keyakinan ini sangat terkenal di kalangan “penganut kepercayaan” Bumi datar atau flat-earth society. Para flat-earthers ini percaya kalau Kutub Utara berada di pusat dunia sedangkan Kutub Selatan mengelilingi Bumi.
Menurut para flat-earthers, seperti yang dikutip dari laman Atlantean Conspiracy, Antartika sebenarnya adalah sebuah dinding tebal yang memiliki tinggi sekitar 30-60 meter dan mengelilingi planet kita.
Dinding tersebut menghentikan semua “benda” agar tidak jatuh ke tepi Bumi. Para flat-earthers ini menambahkan kalau mereka tidak dapat mengonfirmasi keberadaan tembok tersebut karena pemerintah dunia dan PBB memiliki zona larangan terbang dan larangan berlayar di sekitar Antartika.
Para ahli teori konspirasi percaya kalau Kapten Cook dari Inggris adalah satu dari sedikit manusia yang pernah melihat tembok itu, selain dari agen-agen pemerintah tentunya.
Menurut mereka, seharusnya Kapten Cook melaporkan kalau ia telah melihat tembok besar selama tiga pelayaran yang ia lakukan ke Antartika. Dinding tersebut menutupi seluruh garis pantai, dan dia tidak bisa mendarat di mana pun karena terlalu tinggi untuk didaki.
Nah, itu tadi 7 teori konspirasi tentang benua Antartika yang harus kamu ketahui. Percaya atau tidak, semua dikembalikan ke keyakinan pembaca masing-masing.