Gurun Sahara ialah gurun luas yang membentang di sebagian besar bagian utara benua Afrika. Gurun sahara adalah salah satu gurun terbesar di Bumi. Namun, tahukah kamu bahwa gurun ini menjadi semakin meluas dari waktu ke waktu?
Penelitian terbaru menyimpulkan bahwa batas luar gurun Sahara perlahan-lahan merangkak semakin ke luar. Ini selanjutnya akan berdampak pada ekonomi, ekologi, politik, dan budaya seiring waktu. Kita akan membahas alasan mengapa gurun Sahara menjadi semakin luas dan apa dampaknya.
1. Bentang alam geografis Sahara
Sahara dibangun dari beragam bentang alam geografis, yang sebagian besar terdiri atas bukit pasir, dataran kerikil, dataran tinggi berbatu, dan bahkan beberapa pegunungan. Beberapa puncak tertinggi di Sahara, meliputi pegunungan Ahaggar (dengan puncak yang menjulang di atas 2.895 meter) dan pegunungan Tibesti (dengan puncak yang menjulang setinggi 3.414 meter). Bukit pasir bahkan dapat mencapai ketinggian hingga 180 meter.
Kendati tampak seperti gurun pasir yang tandus, Sahara memiliki berbagai ekosistem dan mendukung berbagai tumbuhan dan hewan yang beradaptasi dengan kondisi ekstremnya. Pohon akasia dan semak tahan kekeringan menghiasi lanskap Gurun Sahara. Sementara, satwa liar yang terkenal, meliputi rubah fennec, unta dromedaris, dan berbagai reptil dan serangga.
2. Apakah gurun Sahara semakin luas
Jawaban singkatnya adalah ya. Sejumlah penelitian, termasuk yang dilakukan selama 93 tahun oleh para peneliti di Universitas Maryland, telah menyimpulkan bahwa gurun Sahara telah meluas selama beberapa waktu, terutama ke selatan ke wilayah Sahel.
Bergantung pada musim, Sahara mengalami pertumbuhan setidaknya 11 persen, dan bertambah luas sebanyak 18 persen selama bulan-bulan musim panas terkering. Selama satu abad, gurun ini terus meluas hingga menjadi sekitar 10 persen lebih besar dibandingkan pada tahun 1920.
3. Mengapa terjadi perluasan
Perluasan gurun Sahara disebabkan oleh kombinasi dari perubahan iklim yang disebabkan manusia, serta siklus iklim alami. Pola perluasan geografis bervariasi dari musim ke musim, dengan perbedaan terbesar di sepanjang batas utara dan selatan Sahara.
Secara alami, suatu proses yang disebut Atlantic Multidecadal Oscillation (AMO), suatu siklus iklim periodik di Samudra Atlantik Utara, secara signifikan memengaruhi perluasan ini dengan memengaruhi pola curah hujan regional. Dalam kasus Sahara, selama fase hangat AMO, wilayah ini mengalami kondisi yang lebih kering, yang menyebabkan bentang alam gurun meluas.
Pemanasan global memperburuk masalah ini dengan mengintensifkan sirkulasi Hadley, suatu proses yang menggeser zona kering subtropis gurun ke utara. Pada gilirannya, hal ini menyebabkan gurun merambah lebih jauh ke selatan ke wilayah Sahel yang biasanya lebih subur, memperburuk kekeringan dan memengaruhi kehidupan jutaan orang yang bergantung pada pertanian.
4. Dampak
Perluasan Sahara menyebabkan Sahel menyusut. Sahel adalah wilayah Sahara yang lebih subur dengan ekosistem yang lebih beragam. Penyusutan wilayah Sahel tentu saja mengganggu ekosistem sabana dan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Danau Chad, yang berada di tengah zona transisi ini, menjadi penanda nyata perubahan kondisi di Sahel. Kini, danau Chad telah mengering, yang menandakan berkurangnya curah hujan.
Gurun yang meluas ke wilayah Sahel memperburuk kondisi kekeringan, sehingga menyulitkan penduduk setempat untuk mempertahankan mata pencaharian pertanian dan peternakan mereka. Hilangnya lahan pertanian ini menyebabkan kesulitan pangan, mendorong masyarakat ke dalam kemiskinan, dan meningkatkan persaingan untuk mendapatkan sumber daya. Ini terkadang mengakibatkan konflik dan perpindahan penduduk karena orang-orang bermigrasi untuk mencari daerah yang lebih layak huni.
Perluasan Sahara juga berkontribusi terhadap flora dan fauna. Hilangnya habitat berbagai spesies tumbuhan dan hewan menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati. Banyak spesies juga tidak dapat beradaptasi dengan kondisi yang lebih keras. Hilangnya keanekaragaman hayati ini memengaruhi segala hal, mulai dari kualitas tanah hingga ketersediaan air.
5. Strategi untuk memerangi perluasan gurun Sahara
Upaya yang lebih langsung untuk melawan dampak negatif dari perluasan gurun adalah dengan menanam pohon dan tumbuhan di seluruh Sahel. Proyek ini bukan hanya berfungsi sebagai penghalang terhadap perluasan gurun, tetapi juga mempromosikan keanekaragaman hayati, meningkatkan kualitas tanah, dan menyediakan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Jadi, benar gurun Sahara telah mengalami perluasan, dengan angka setidaknya 10 persen dalam seratus tahun terakhir. Ini disebabkan oleh siklus alam dan perubahan iklim, yang memperparah kekeringan dan batas gurun bergeser keluar. Sayangnya, meluasnya gurun Sahara bukanlah kabar baik. Diperlukan upaya untuk menghentikan perluasan Sahara dan memastikan masa depan bagi ekosistem di sana dan masyarakat sekitar.