Gunung bawah laut 4 kali tinggi Burj Khalifa ditemukan sekitar 1.400 kilometer dari pantai Chile. Gunung ini menjadi rumah bagi “ekosistem yang belum tersentuh” dan diyakini menjadi habitat bagi setidaknya 20 spesies baru yang belum dikenal sebelumnya.
Penemuan ini membuka babak baru dalam eksplorasi laut dalam dan menunjukkan betapa sedikitnya kita mengetahui tentang kehidupan di bawah permukaan laut.
Dalam ekspedisi yang berlangsung selama 28 hari, para peneliti dari Schmidt Ocean Institute memetakan gunung bawah laut setinggi 3 kilometer. Gunung ini merupakan bagian dari Nazca Ridge, sebuah pegunungan bawah laut di Samudra Pasifik tenggara.
1. Penemuan spesies baru
Dalam ekspedisi ini, para ilmuwan menemukan setidaknya 20 spesies yang berpotensi baru, termasuk bulu babi, bintang laut, dan lobster squat. Meskipun spesies-spesies ini belum secara resmi dikonfirmasi, penemuan ini telah diajukan ke Ocean Census, sebuah inisiatif yang mempromosikan penemuan spesies laut baru.
Proses identifikasi spesies secara lengkap bisa memakan waktu beberapa tahun. Akan tetapi, penemuan awal ini memberikan gambaran tentang keragaman hayati yang ada di ekosistem bawah laut yang masih alami ini.
2. Dokumentasi spesies langka dan menarik
Selain menemukan spesies baru, para peneliti juga mendokumentasikan penampakan langka dari gurita Casper yang memiliki nama yang menarik. Peneliti juga menyebut binatang ini sebagai “monster spageti terbang”.
Mereka juga berhasil merekam gambar cumi-cumi hidup yang sebelumnya hanya dipelajari dari beberapa sampel mati. Penemuan ini menunjukkan keunikan dan keragaman kehidupan di dasar laut yang jarang dijelajahi.
3. Teknologi baru dalam penelitian laut dalam
Penemuan ini bisa ditemukan berkat teknologi baru yang memungkinkan para peneliti untuk mempelajari kedalaman yang curam. Teknologi ini memberikan akurasi lebih tinggi daripada sebelumnya.
Mereka menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh bernama SuBastian untuk mengumpulkan gambar dan memetakan dasar laut. Dengan teknologi ini, mereka bisa melihat lebih banyak detail dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem bawah laut.
4. Pemetaaan dasar laut yang terbatas
Menurut Schmidt Ocean Institute, hingga saat ini, hanya 26 persen dari dasar laut yang telah dipetakan dengan resolusi tinggi. Setiap ekspedisi memberikan lebih banyak pengetahuan tentang dasar laut yang belum diketahui dan kehidupan di planet kita.
Penemuan ini menyoroti betapa banyaknya bagian dasar laut yang masih belum dijelajahi. Temuan ini juga menyoroti betapa pentingnya penelitian lanjutan untuk memahami dan melindungi ekosistem ini.
5. Tantangan lingkungan dan perlindungan ekosistem
Karena kedua pegunungan bawah laut ini berada di laut lepas dan di luar yurisdiksi negara mana pun, ekosistem mereka rentan terhadap dampak perubahan iklim. Ekosistem ini juga rentan terhadap polusi plastik, penangkapan ikan berlebihan, dan potensi penambangan laut dalam.
Perlindungan ekosistem ini menjadi sangat penting untuk memastikan kelestarian lingkungan laut bagi generasi mendatang. Peneliti sedang mengusahakan upaya perlindungan terhadap ekosistem ini.
6. Upaya perlindungan dan masa depan ekosistem laut
Di bawah perjanjian PBB yang belum diratifikasi, wilayah yang mencakup Nazca dan Salas y Gómez Ridges adalah kandidat untuk menjadi “daerah perlindungan laut”. Ini merupakan sebuah penetapan hukum yang bisa melindungi kehidupan laut dari aktivitas seperti penangkapan ikan komersial atau pengeboran minyak.
Peneliti berharap bahwa data yang dikumpulkan dari ekspedisi ini akan membantu dalam merumuskan kebijakan masa depan. Harapannya, lingkungan bawah laut ini bisa mendapatkan perlindungan agar penelitian lebih lanjut bisa dilakukan.
Penemuan gunung bawah laut di dekat Chile ini merupakan pengingat betapa luasnya lautan kita. Dengan memanfaatkan teknologi baru dan melakukan ekspedisi penelitian, kita bisa terus mengungkap misteri lautan dan memberikan perlindungan ekosistem laut yang vital ini.