1. Sumur Batu
Sebuah sumur bernama Mother Shipton di Knaresborough, Inggris, bisa mengubah bermacam benda menjadi batu. Bukan mistis, ini terjadi karena keunikan geologi lokal.
Air sumur Mother Shipton berasal dari bawah tanah sekitar 1,6 kilometer, melalui tubuh batuan yang disebut akuifer, tempat mineral dilarutkan.
“Airnya mengandung besi, seng, magnesium, aluminium, kalsium karbonat,” ungkap Park Assistant di Gua Mother Shipton, John Wynne, dikutip dari IFL Science.
Sebuah makalah tahun 2013 merujuk pada laporan tahun 1896 yang mengklaim bahwa satu liter air dari sumur ini memiliki berat 0,65 gram, atau 0,023 ons lebih banyak daripada satu liter air biasa, yang berarti sekitar 1.140 miligram per liter (0,18 ons per galon) padatan terlarut.
Makalah ini juga mencatat bahwa air yang kaya sulfat dan karbonat juga mendukung pengendapan tufa berkapur. Tufa adalah sejenis batu kapur. Nah, sumur membatu ini terbuat dari tufa dan jenis batuan sedimen yang lebih keras yang disebut travertine, yang juga terbuat dari kalsium karbonat, dan kalsium karbonat inilah yang menjadi rahasia di balik fenomena pembatuan tersebut.
Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov ingin memadamkan api di kawah gas alam Darvaza. Destinasi wisata ekstrem itu pun rencananya akan ditutup. Foto: AP Photo/Alexander Vershinin
2. Gerbang Neraka
Di tengah gurun Karakum di Turkmenistan terdapat sebuah kawah bernama Kawah Darvaza dan dijuluki Gerbang Neraka. Area ini sebenarnya adalah ladang gas alam yang menyala.
Kawah tersebut memiliki lebar 69 meter dan kedalaman 30 meter. Para ilmuwan menyebut api ini muncul karena adanya gas Bumi dari bawah kawah. Namun sejak dieksplorasi dari tahun 1971 sampai saat ini, gas tersebut tak kunjung habis.
3. Batu Belah di Arab Saudi
Formasi batu raksasa Al Naslaa yang terletak di oasis Tayma, Arab Saudi, sekitar delapan jam berkendara dari ibu kota Riyadh, memunculkan bermacam spekulasi. Bentuk pecahannya yang aneh membuat banyak orang berpikir itu ulah alien.
Batu tersebut terbelah dengan sangat rapi seperti dipotong menggunakan laser. Selain itu, batu dengan tinggi sekitar 9 meter dan lebar 7,6 meter ini juga memiliki keunikan lain karena dihiasi petroglif alias pahatan batu yang dibuat menggunakan pahat dan batu palu. Gambar petroglif tersebut tampak seperti manusia dan kuda.
Ahli geologi Cherry Lewis mengatakan, perpecahan itu mungkin adalah karya alam. Lewis, yang merupakan peneliti kehormatan di University of Bristol, menggambarkan batu tersebut sebagai pemandangan yang luar biasa.
“Batu itu bisa terbentuk karena proses yang disebut pelapukan ‘freeze-thaw’ (membeku lalu mencair) yang terjadi ketika air masuk ke celah kecil di batu. Saat suhu turun, air membeku dan mengembang yang menyebabkan retakan melebar dan memanjang,” ujarnya.
4. Blue Fire, Kawah Ijen
Kawah Ijen adalah gunung berapi di Jawa Timur, Indonesia yang menantang ilmu pengetahuan. Kawah ini menampilkan fenomena kobaran api biru yang disebut blue fire.
Fenomena blue fire adalah peristiwa keluarnya gas belerang yang berasal dari celah bebatuan dengan suhu kurang lebih 600 derajat celcius, lalu bertemu dengan suhu lingkungan sekitar yang dingin sehingga menyebabkannya berwarna biru.
Blue fire biasanya muncul pukul 02.00-04.00 WIB di tengah gelapnya malam, menciptakan nyala cahaya yang indah dipandang mata. Karena keindahannya banyak wisatawan domestik hingga mancanegara rela mendaki Gunung Ijen di pagi buta yang sangat dingin.
Tak banyak yang tahu bahwa blue fire termasuk fenomena alam langka dan hanya ada dua di seluruh dunia. Selain di Kawah Ijen, Jawa Timur, blue fire serupa dapat ditemui di Islandia.
5. Batu Beranak
Keberadaan trovant membuat ilmuwan penasaran. Batu yang ditemukan di Rumania ini hidup dan bisa bertumbuh seperti tumbuhan dan hewan, bahkan bisa beranak pinak.
Keunikannya ini membuat orang awam semula mengira trovant berasal dari luar angkasa. Hasil penelitian menyebutkan, trovant benar-benar berasal dari Bumi dan secara alami terbentuk oleh proses geologis.
Batu trovant ditemukan di sebuah desa kecil di Rumania bernama Costeşti, sekitar 80 km sebelah barat ibu kota Bucharest. Hidup bebatuan ini dimulai sebagai kerikil dan tumbuh sekitar 2 cm per 1.000 tahun. Batu trovant mengandung struktur mineral unik yang meniru kehidupan tumbuhan dan mamalia.