Sebuah studi terbaru mengungkap fenomena menarik dan mengkhawatirkan: pohon-pohon yang tumbuh di kawasan perkotaan cenderung tumbuh lebih cepat dibandingkan pohon di hutan atau pedesaan, namun juga mati lebih cepat. Temuan ini menyoroti dampak lingkungan perkotaan terhadap vegetasi serta pentingnya perencanaan kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Pertumbuhan yang Dipicu Urbanisasi
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications ini menganalisis data ribuan pohon di lebih dari 10 kota besar di dunia, termasuk New York, London, dan Singapura. Para ilmuwan menemukan bahwa kondisi kota seperti suhu yang lebih tinggi (efek pulau panas perkotaan), ketersediaan air melalui irigasi buatan, serta konsentrasi karbon dioksida yang lebih tinggi, dapat mempercepat laju fotosintesis pohon.
“Lingkungan kota memberikan kondisi yang membuat pohon bisa tumbuh lebih cepat,” ujar Dr. Laura Pretzsch, salah satu peneliti utama. “Namun, percepatan ini tidak selalu berarti positif dalam jangka panjang.”
Konsekuensi: Umur Pohon Lebih Pendek
Meski terlihat subur, pertumbuhan yang cepat ternyata membuat pohon kota rentan terhadap stres, penyakit, dan kerusakan struktural. Akibatnya, pohon-pohon ini memiliki masa hidup yang jauh lebih pendek dibandingkan pohon di hutan alami.
Faktor-faktor seperti polusi udara, tanah yang padat, ruang tumbuh yang terbatas, serta gangguan manusia turut memperparah kondisi. Dalam jangka waktu 10 hingga 20 tahun, banyak pohon kota yang harus ditebang atau mati karena tidak mampu bertahan dalam tekanan lingkungan.
Implikasi bagi Perencanaan Kota
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap strategi penghijauan kota. Pemerintah dan perencana tata ruang diimbau untuk tidak hanya menanam pohon sebagai elemen dekoratif atau peneduh, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan pohon dalam jangka panjang.
Langkah-langkah seperti memperluas ruang hijau, memilih spesies pohon yang tahan terhadap kondisi ekstrem, dan merancang sistem drainase serta pemeliharaan yang baik menjadi sangat penting.
Kesimpulan
Studi ini menjadi pengingat bahwa pohon bukan hanya ornamen kota, melainkan bagian vital dari ekosistem urban. Meski tumbuh cepat memberi kesan positif, umur pendek pohon dapat mengurangi manfaat jangka panjang seperti penyerapan karbon, penurunan suhu, dan peningkatan kualitas udara. Maka dari itu, pendekatan yang lebih ilmiah dan berkelanjutan dalam penghijauan kota perlu segera diadopsi.