Malang, 18 Mei 2025 — Pemerintah Kota Malang berencana menetapkan tiga jenis pohon sebagai warisan budaya kota. Langkah ini diambil sebagai bentuk pelestarian lingkungan sekaligus penguatan identitas lokal yang selama ini lekat dengan karakteristik vegetasi khas wilayah Malang Raya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Ir. Sumarno, menyatakan bahwa ketiga jenis pohon yang akan ditetapkan tersebut memiliki nilai historis, ekologis, dan kultural yang tinggi. “Kami telah mengkaji berbagai jenis pohon yang memiliki keterkaitan erat dengan sejarah dan perkembangan Kota Malang. Hasilnya, tiga jenis pohon dipilih karena dianggap paling representatif dan memiliki nilai budaya yang kuat,” ujarnya dalam konferensi pers di Balai Kota, Jumat (16/5).
Tiga Jenis Pohon yang Akan Ditetapkan
Ketiga pohon yang dimaksud adalah:
-
Pohon Trembesi (Samanea saman)
Dikenal sebagai pohon hujan, trembesi telah lama menjadi simbol kehijauan di banyak ruas jalan utama Kota Malang. Kanopinya yang lebar memberikan keteduhan alami dan menjadi bagian penting dari lanskap kota sejak era kolonial. -
Pohon Beringin (Ficus benjamina)
Beringin tak hanya memiliki fungsi ekologis, tetapi juga sarat dengan nilai filosofis dalam budaya Jawa. Banyak kawasan bersejarah di Malang, seperti alun-alun dan tempat ibadah tua, memiliki pohon beringin sebagai penanda sakralitas dan kebijaksanaan. -
Pohon Kenanga (Cananga odorata)
Pohon yang menghasilkan bunga harum ini memiliki peran penting dalam ritual-ritual tradisional masyarakat Jawa. Di Malang, kenanga sering dijumpai di pekarangan rumah tua dan digunakan dalam upacara adat maupun keagamaan.
Upaya Pelestarian dan Edukasi
Pemerintah Kota Malang juga menggandeng akademisi dari Universitas Brawijaya dan komunitas lingkungan hidup untuk menyusun naskah akademik penetapan warisan budaya ini. Nantinya, akan dilakukan penandaan (labeling) terhadap pohon-pohon yang masuk kategori warisan budaya, serta disusun regulasi khusus mengenai perlindungan dan pemeliharaannya.
Selain itu, edukasi publik juga akan menjadi bagian dari program ini. Pemerintah akan menyelenggarakan kampanye kesadaran lingkungan di sekolah-sekolah dan ruang publik untuk meningkatkan kepedulian warga terhadap peran penting vegetasi dalam sejarah dan keberlanjutan kota.
Dukungan dari Masyarakat
Program ini mendapat sambutan positif dari warga dan pegiat lingkungan. Lestari Wulandari, ketua komunitas Hijau Malang, menyatakan bahwa langkah ini merupakan terobosan penting dalam konservasi urban. “Bukan hanya menjaga pohon, tetapi juga menjaga memori kolektif masyarakat akan lingkungan yang pernah menjadi bagian dari identitas kita,” tuturnya.
Penutup
Penetapan tiga jenis pohon sebagai warisan budaya ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam pembangunan kota yang berbasis pada nilai-nilai ekologis dan kearifan lokal. Kota Malang tak hanya membangun fisik kotanya, tetapi juga merawat akar budayanya — secara harfiah dan simbolis.