Medan, 7 Juni 2025 — Di tengah curah hujan tinggi dan angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir, pohon-pohon pelindung di tepi jalan Kota Medan tetap berdiri kokoh dan tidak mengalami tumbang. Kondisi ini menjadi sorotan positif, mengingat dalam beberapa tahun terakhir, pohon tumbang sering menjadi penyebab kemacetan lalu lintas hingga kecelakaan.
Keberhasilan ini tak lepas dari langkah antisipatif Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan yang secara rutin melakukan pemangkasan dahan, pengecekan akar, serta peremajaan pohon-pohon tua. “Kami memiliki tim monitoring yang aktif melakukan patroli dan pemeliharaan. Pohon yang berisiko tumbang langsung kami tangani,” ujar Kepala Dinas Pertamanan, Sari Lubis.
Pohon pelindung, seperti mahoni, trembesi, dan angsana, selama ini berfungsi penting untuk menjaga suhu kota tetap sejuk, mengurangi polusi udara, serta memperindah estetika kota. Ketahanannya di tengah cuaca ekstrem menunjukkan pentingnya perawatan yang konsisten.
Masyarakat turut memberikan apresiasi terhadap kondisi ini. “Saya sering melewati Jalan Gatot Subroto. Dulu saya takut kalau angin kencang datang, karena ada banyak pohon besar. Tapi sekarang, semua terlihat lebih tertata dan aman,” ungkap Joko, seorang pengendara ojek daring.
Ke depan, pemerintah kota berencana untuk memperluas jalur hijau dengan menanam lebih banyak pohon jenis tahan angin dan akar kuat di wilayah rawan banjir dan padat kendaraan. Harapannya, Kota Medan tidak hanya semakin aman, tapi juga semakin hijau dan nyaman bagi warganya.