Pemkot Semarang Sudah Tanam 10 Ribu Lebih Pohon, Setiap Kawasan Ditanam Jenis Berbeda

Pemkot Semarang Sudah Tanam 10 Ribu Lebih Pohon, Setiap Kawasan Ditanam Jenis Berbeda

Semarang – Pemerintah Kota Semarang menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas udara kota. Hingga pertengahan tahun 2025, lebih dari 10 ribu pohon telah ditanam di berbagai kawasan di kota ini, dengan pemilihan jenis pohon yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Ari Widodo, mengatakan bahwa program penghijauan ini tidak hanya sekadar penanaman massal, tetapi juga memperhatikan aspek ekologis dan estetika setiap kawasan.

“Setiap wilayah memiliki kebutuhan dan kondisi lingkungan yang berbeda. Di kawasan padat penduduk seperti Semarang Tengah dan Gayamsari, kami memilih pohon berkanopi lebar yang mampu menurunkan suhu dan menyerap polutan. Sementara di daerah rawan longsor seperti Gunungpati dan Mijen, kami tanam pohon dengan akar kuat seperti trembesi dan bambu,” jelas Ari.

Jenis pohon yang ditanam pun beragam, mulai dari tabebuya, flamboyan, trembesi, ketapang kencana, hingga pohon buah seperti mangga dan jambu. Program ini tidak hanya berorientasi pada penghijauan, tetapi juga memperhatikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar, baik dari segi keindahan maupun hasil panen.

Penanaman pohon ini dilakukan secara bertahap sejak awal 2023 dan terus berlanjut hingga sekarang. Pemkot menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari sekolah, komunitas, hingga korporasi dalam program CSR-nya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menegaskan bahwa penanaman pohon merupakan bagian penting dari strategi besar adaptasi perubahan iklim dan peningkatan kualitas hidup warga kota.

“Ini bukan sekadar program tanam pohon, tapi bagian dari visi menjadikan Semarang sebagai kota yang berketahanan iklim. Kita ingin warga merasakan langsung manfaatnya – udara lebih segar, lingkungan lebih rindang, dan kualitas hidup meningkat,” ujarnya.

Ke depan, Pemkot Semarang menargetkan penanaman 20 ribu pohon hingga akhir 2025, termasuk revitalisasi ruang terbuka hijau dan koridor jalan utama.

Program ini mendapat respon positif dari masyarakat. Salah satu warga Banyumanik, Rina Setyaningrum, mengaku senang karena lingkungan tempat tinggalnya kini menjadi lebih sejuk dan asri.

“Dulu panas banget, sekarang jadi teduh. Anak-anak juga jadi senang main di luar,” tuturnya.

Dengan terus berjalannya program ini, Kota Semarang diharapkan dapat menjadi contoh kota besar yang tetap memperhatikan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *