Di tengah panasnya aspal yang membentang sepanjang jalan nasional hingga jalan tol, hadirnya deretan pohon pelindung menjadi elemen penting yang tak hanya mempercantik pemandangan, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan. Pepohonan ini memberikan keteduhan, meredam polusi udara dan suara, hingga menjaga kestabilan tanah di tepi jalan. Lantas, apa saja jenis pohon yang sering ditanam sebagai pelindung jalan di Indonesia?
1. Trembesi (Albizia saman)
Dikenal juga sebagai “pohon hujan”, trembesi merupakan pilihan utama untuk penghijauan jalan karena kanopinya yang lebar dan mampu menurunkan suhu sekitar secara signifikan. Pohon ini tumbuh cepat dan tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem. Akar trembesi juga kuat, membuatnya cocok untuk lahan-lahan terbuka di sepanjang jalan nasional dan tol.
2. Mahoni (Swietenia mahagoni)
Mahoni adalah jenis pohon tegak dengan daun kecil yang rimbun, memberikan keteduhan tanpa terlalu menutupi pandangan. Pohon ini banyak ditanam di tepi jalan karena perawatannya yang relatif mudah dan daunnya yang tidak terlalu mengotori jalan. Selain itu, batang mahoni juga bernilai ekonomi tinggi.
3. Angsana (Pterocarpus indicus)
Pohon ini tidak hanya meneduhkan, tapi juga memperindah jalan dengan bunganya yang berwarna kuning cerah. Angsana tumbuh cepat dan memiliki sistem perakaran yang baik untuk mencegah erosi tanah. Umumnya digunakan di kawasan tropis dan sangat cocok untuk jalan arteri dan kawasan urban.
4. Ketapang Kencana (Terminalia mantaly)
Dengan bentuk tajuk yang menyerupai payung dan pertumbuhan yang relatif cepat, ketapang kencana menjadi favorit baru untuk penghijauan jalan tol dan jalan nasional. Pohon ini juga memiliki estetika tinggi dan cocok untuk tata lanskap modern.
5. Tabebuya (Tabebuia spp.)
Meskipun tidak selalu digunakan sebagai pelindung utama, tabebuya memberikan nilai tambah visual karena bunganya yang bermekaran menyerupai sakura. Di beberapa ruas tol dan jalan protokol, tabebuya memberikan nuansa indah dan menyegarkan bagi pengguna jalan.
6. Beringin (Ficus benjamina)
Meski akar beringin cenderung invasif, jenis ini masih digunakan di beberapa kawasan karena ketahanannya terhadap polusi dan kemampuannya menahan air hujan. Dengan perawatan yang tepat, beringin bisa menjadi pelindung jalan yang sangat efektif.
Fungsi Lebih dari Sekadar Meneduhkan
Keberadaan pohon-pohon ini tidak hanya untuk estetika atau keteduhan semata. Mereka berperan dalam:
-
Mengurangi polusi udara dan suara
-
Menyerap air hujan dan mengurangi risiko banjir
-
Menurunkan suhu permukaan jalan
-
Menjadi habitat satwa kecil
-
Menjaga keindahan dan kenyamanan visual pengguna jalan
Penutup
Di tengah pembangunan infrastruktur yang pesat, pelestarian ruang hijau seperti penanaman pohon pelindung jalan tetap harus menjadi prioritas. Dengan pemilihan jenis pohon yang tepat, kita tidak hanya menciptakan jalan yang ramah lingkungan, tapi juga menghadirkan perjalanan yang lebih nyaman dan menenangkan bagi semua.