Sejarah dunia sering kali diwarnai oleh kisah-kisah besar yang menjadi bagian dari narasi umum yang diajarkan di sekolah-sekolah. Namun, di balik kemegahan dan kejayaan yang tercatat dalam buku sejarah, ada juga kisah-kisah kelam tentang tokoh-tokoh yang pernah memiliki pengaruh besar, namun sering terlupakan atau bahkan sengaja diabaikan. Tokoh-tokoh ini mungkin tidak selalu dikenang dengan kebajikan, tetapi mereka memengaruhi jalannya sejarah dengan cara yang kontroversial dan seringkali brutal. Mereka adalah contoh dari sisi gelap sejarah yang lebih jarang diceritakan. Berikut adalah beberapa tokoh tersebut, yang kisahnya sering kali terlupakan atau tersisihkan dalam pencatatan sejarah.
1. Genghis Khan: Sang Penakluk yang Kejam
Genghis Khan, atau Temüjin, adalah pendiri Kekaisaran Mongol, yang mencatatkan sejarah sebagai salah satu pemimpin militer paling sukses dalam sejarah. Namun, cara ia membangun kekaisarannya tidak dapat dipisahkan dari kekerasan dan pembantaian massal. Dalam penaklukannya yang sangat luas, ia dan pasukannya dikenal dengan kebrutalan yang tak terbayangkan. Seluruh kota dihancurkan, dan penduduknya dibantai dengan angka yang sangat tinggi. Perkiraan jumlah korban jiwa akibat serangan pasukan Mongol berkisar antara 20 hingga 60 juta orang.
Meskipun kontribusinya terhadap perdagangan global dan pembentukan Jalur Sutra yang menghubungkan Timur dan Barat tidak dapat dipungkiri, nama Genghis Khan lebih sering dikenang karena cara-cara kekerasan yang ia lakukan dalam menaklukkan wilayah yang luas.
2. Leopold II dari Belgia: Raja yang Menghancurkan Kongo
Leopold II adalah raja Belgia yang menguasai wilayah Kongo di Afrika sebagai “koloni pribadi” pada akhir abad ke-19. Di bawah pemerintahannya, Kongo menjadi ladang eksploitasi besar-besaran bagi tenaga kerja paksa untuk mengumpulkan karet dan sumber daya alam lainnya. Kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk asli Kongo sangat mengerikan. Diperkirakan lebih dari 10 juta orang Kongo tewas sebagai akibat langsung dari kerja paksa, pembantaian, dan kelaparan yang disebabkan oleh kebijakan brutal Leopold.
Selama bertahun-tahun, tindakan ini tidak mendapatkan perhatian internasional yang memadai, dan Leopold II sering kali digambarkan sebagai sosok yang sukses membangun Belgia. Namun, saat kebenaran terungkap, terutama melalui tulisan-tulisan seperti King Leopold’s Ghost oleh Adam Hochschild, sisi gelap pemerintahannya mulai diketahui oleh dunia.
3. Joseph Stalin: Diktator yang Membawa Teror pada Rakyat Soviet
Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet dari akhir 1920-an hingga kematiannya pada 1953, dikenal karena peranannya dalam memperkuat kekuasaan komunis. Namun, penguatan itu datang dengan harga yang sangat mahal. Stalin memerintah dengan tangan besi, menindas lawan politiknya melalui purges besar-besaran, yang dikenal dengan nama Great Terror pada 1936-1938. Selama periode ini, ratusan ribu orang dihukum mati atau dikirim ke kamp kerja paksa (Gulag), banyak di antaranya adalah orang-orang yang dianggap musuh politik atau yang terlibat dalam konspirasi yang tidak pernah terbukti.
Selain itu, kebijakan industrialisasi dan kolektivisasi paksa yang diterapkan Stalin menyebabkan kelaparan besar, terutama di Ukraina, yang dikenal dengan nama Holodomor, yang merenggut sekitar 3 hingga 7 juta nyawa. Meskipun ia dianggap sebagai pahlawan oleh sebagian pihak karena peranannya dalam mengalahkan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, kebrutalan pemerintahannya menyebabkan penderitaan yang tak terhitung bagi rakyat Soviet.
4. Pol Pot: Pemimpin Khmer Merah yang Menghancurkan Kamboja
Pol Pot adalah pemimpin rezim Khmer Merah yang menguasai Kamboja dari tahun 1975 hingga 1979. Di bawah pemerintahannya, Pol Pot berusaha membangun masyarakat komunis agraris dengan cara yang sangat kejam. Ia memaksa orang-orang keluar dari kota untuk bekerja di ladang-ladang pertanian kolektif, menghilangkan sistem pendidikan, agama, dan budaya, serta menghancurkan kelas sosial yang ada. Pembunuhan massal dan penyiksaan menjadi bagian dari strategi rezim untuk menciptakan “tahun nol” bagi Kamboja.
Selama empat tahun, diperkirakan sekitar 1,7 juta orang, atau sekitar seperempat dari total populasi Kamboja, tewas akibat eksekusi, kelaparan, dan kerja paksa. Pol Pot dan Khmer Merah telah menjadi simbol dari ekstremisme ideologi yang menghasilkan penderitaan manusia dalam skala besar. Meskipun akhirnya jatuh dari kekuasaan, warisan kekejaman rezim ini masih membekas hingga hari ini.
5. Hernán Cortés: Penakluk yang Membinasakan Peradaban Aztec
Hernán Cortés adalah seorang penjelajah dan penakluk Spanyol yang terkenal karena keberhasilannya dalam menaklukkan Kerajaan Aztec pada awal abad ke-16. Meskipun banyak yang menganggap Cortés sebagai pahlawan karena kemampuannya membangun kolonialisme Spanyol di Amerika, ia juga adalah simbol dari kehancuran peradaban yang sangat maju, seperti Kerajaan Aztec.
Cortés dan pasukannya tidak hanya menggunakan strategi perang, tetapi juga melakukan manipulasi politik dan membangun aliansi dengan suku-suku asli yang terancam oleh kekuasaan Aztec. Namun, setelah berhasil merebut ibu kota Aztec, Tenochtitlán, ia melakukan pembantaian terhadap penduduknya. Ketika peradaban Aztec runtuh, banyak budaya, tradisi, dan pengetahuan yang hilang, sebuah tragedi yang jarang dibicarakan secara mendalam dalam narasi sejarah.
6. Queen Mary I dari Inggris: “Bloody Mary”
Mary I dari Inggris, yang dikenal dengan julukan “Bloody Mary”, adalah ratu Inggris yang memerintah dari tahun 1553 hingga 1558. Masa pemerintahannya dicirikan dengan kebijakan agama yang sangat keras, khususnya dalam upayanya untuk mengembalikan Inggris ke Katolik setelah negara itu menjadi protestan di bawah pemerintahan ayahnya, Henry VIII, dan saudara laki-lakinya, Edward VI. Mary tidak segan-segan untuk membakar para pengikut Protestan di tiang pembakaran, dan selama pemerintahannya, sekitar 300 orang diperkirakan terbunuh dalam peristiwa yang dikenal sebagai Marian Persecutions.
Meskipun ia dianggap sebagai pahlawan bagi pemeluk agama Katolik, kebijakan kekerasan yang diterapkan Mary I sering kali dipandang sebagai sisi gelap dari pemerintahannya yang mengerikan.
Sejarah tidak hanya terdiri dari kisah-kisah kemenangan dan kejayaan. Ada banyak sisi gelap yang tersembunyi di baliknya, yang mencakup tokoh-tokoh yang memengaruhi dunia dengan cara yang penuh kekejaman dan kekerasan. Tokoh-tokoh ini, meskipun sering kali terlupakan atau sengaja diabaikan dalam narasi sejarah yang dominan, memiliki dampak besar yang tidak bisa diabaikan. Dengan mengenang kisah-kisah mereka, kita diingatkan bahwa sejarah adalah cermin kompleks dari kemanusiaan, yang tidak hanya memuat kebanggaan, tetapi juga penderitaan dan ketidakadilan yang harus terus dipelajari dan dipahami agar tidak terulang di masa depan.