Scary Journals Scary Journals Tragedi Yang Terjadi Di Rumah Hantu Pada Film Agak Laen

Tragedi Yang Terjadi Di Rumah Hantu Pada Film Agak Laen

Poster Film Agak Laen (dok. Imajinari)

Scary Journals,

Memang Agak Laen film yang satu ini. Sudah sekitar 20 hari tayang di bioskop, jatah layar pun masih belum berkurang juga. Apalagi jumlah penonton sudah menembus lebih dari angka 6 juta. Film Agak Laen pun masuk dalam rangking 5 untuk film Indonesia yang capai jumlah penonton terbanyak sepanjang masa perfileman indonesia. Raihan jumlah penonton tersebut mengukuhkan film ini mampu berada di level atas dibanding film komedi lainya seperti Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss! Part 2 dan juga My Stupid Boss.

Bagi penonton yang sudah pernah mendengar podcast Agak Laen! sepertinya sudah tidak asing dengan judul film yang diadaptasi dengan konten sama. Film ini pun sengaja dibuat sebagai alternatif hiburan baru yang memasukkan unsur drama keluarga dan kisah kriminal dalam konsep bergenre komedi horor ini. Penonton kadang harus merasakan adegan seram, sedih, sampai selucu itu menertawakan kisah yang absurd.
Perolehan angka jutaan penonton yang di dapat juga disinyalir dari pengerahan fanbase masing-masing dari komika yang menjadi bintang utama dalam film tersebut. Belum lagi para pendengar setia podcast Agak Laen! tentu tak mau ketinggalan melihat langsung aksi konyol dari Bene Dion Rajagukguk, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga. Karakter mereka ber-empat yang agak laen tentu mengundang tawa dari bangku penonton sebab sudah dikenal sebagai stand-up comedian paspan atas dalam keseharian.
Film Agak Laen menceritakan Bene (Bene Dion), Boris (Boris Bokir), Jegel (Indra Jegel), dan Oki (Oki Rengga) sebagai empat sekawan yang menjaga rumah hantu di sebuah pasar malam. Mereka juga jadi bagian dari hantu-hantu pengganggu di wahana Nono4D itu.
Tapi, bisnis mereka sempat gagal karena pengunjung tak merasakan adrenalin atau ketakutan saat masuk rumah hantu. Akhirnya Mereka pun putuskan untuk renovasi wahana tersebut agar makin terlihat menyeramkan lagi. Setelah renovasi, rumah hantu justru memakan salah seorang korban. Empat sekawan lantas bersekongkol menyembunyikan kematian meski mereka juga harus dihantui arwah gentayangan.
Rumah hantu yang semakin ramain pengunjung itu membuat mereka makin giat untuk penuhi kebutuhan uang demi mewujudkan impian masing-masing dari mereka. Bene butuh uang untuk memenuhi mahar yang diminta calon mertua. Oki sebagai mantan narapidana yang baru saja bebas, cari dana untuk membeli obat dan biaya makam ibunya yang sudah meninggal. Jegel sebagai pecandu judi yang butuh uang untuk melunasi semua hutang hutangnya. Sementara Boris harus bayar orang dalam agar bisa masuk sekolah tentara atas kemauan ibunya.
Situasi semakin rumit saat diketahui bahwa pengunjung yang meninggal di rumah hantu itu adalah caleg dari Partai Bergerigi. Polisi pun berusaha menemukan caleg tersebut dan melakukan penyelidikan ke rumah hantu itu untuk beberapa waktu.

Mungkinkah kebohongan para pemuda akan terkuak disini? Bisakah nasib mereka tetap bahagia meski ada rahasia yang tersimpan dalam wahana rumah hantu tersebut?! Segera temukan jawaban Agak Laen di bioskop terdekat Teman Scary Journals

Ide cerita film Agak Laen memang ini memang sangat unik. Dengan premise story sederhana yaitu penyelidikan misteri kematian yang agak janggal di dalam rumah hantu tersebut. Film hadirkan empat karakter komedian yang saling berkawan, tentu masing-masing karakter diberi ruang untuk develop story sampai mencapai tujuan masing-masing dalam mengumpulkan pundi-pundi uang mereka. Kondisi ini akan relevan karena mereka berada dalam satu rumah hantu yang sama untuk mengais rezeki.

Pembentukan karakter dalam chemistry yang tepat membingkai kisah persahabatan dan keluarga yang tanpa sekat. Tak ada yang tampil lebih dominan dalam film ini sebab mereka sudah sering dikenal sebagai sirkel bermarga dan memiliki kekompakan tersendiri. Aktor-aktor berbakat tersebut bisa menunjukkan bakat akting mereka yang terpendam tanpa harus menjadi orang lain. Mereka tampil seperti keseharian yang hidupnya dipenuhi dengan candaan seorang komedian.
Ada Bene Dion yang harus penuhi ke-BM-an calon mertuanya. Ada Boris Bokir yang harus dipaksa jadi tentara oleh ibunya dan untuk itu memerlukan dana untuk membayar orang dalam tersebut. Ada Indra Jegel yang harus melunasi hutang-hutangnya karena terjerat pinjol yang semakin hari semakin membengkak bunganya. Hingga Oki Rengga yang harus jadi tulang punggung keluarga tersebut. Entah hidup asli mereka seperti itu atau kisah ini hanya rekaan semata dari film tersebut. Paling penting mereka bisa deliver story dari karakter yang dibentuk sehingga konsep komedi slapstick yang diusung terkesan lucu dengan banyak candaan.
Selain empat karakter utama yang memang profesinya stand up comedian tersebut, Agak Laen juga dijejali dengan kehadiran komedian lain seperti Arie Kriting, Mamat Alkatiri, dan Praz Teguh. Film ini juga menghadirkan bintang-bintang muda berbakat seperti Bukie Basudewa Mansyur, Tissa Biani, Indah Permatasari, dan Anggi Marito yang memberi warna tersendiri dalam cerita film ini.
Film Agak Laen disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Muhadkly Acho sendiri berhasil menjadi film komedi memikat. Meski beberapa lelucon terasa dipaksakan dan alur cerita punya sedikit kekurangan, film ini sukses menghibur dengan candaan dan selipan kritik sosial masyarakat yang di tampilkan oleh komedian komedian ternama.
Sayangnya, unsur komedi dalam film ini memang sengaja didesain agar tak semuanya bisa ditertawakan. Ada patahan dengan ditambah unsur horor dan drama supaya kasus kematian pengunjung rumah hantu tak tercium sampai keluar. Makanya, fokus cerita terbagi dalam tiga situasi (komedi, horor, dan drama keluarga). Kadang ada yang keluar jalur atau ada hal juga yang harus dipaksa untuk dimasukkan dalam visual seperti penempatan iklan tertentu.
Adegan film sempat membosankan terutama saat pengulangan adegan setelah rumah hantu viral. Ditambah lagi, beberapa jokes tidak terlalu segar. Seperti saat bau tai kucing atau lelucon yang terjadi antara bos pasar malam dan office boy’a yang bernama Obeth. Pokoknya eksekusi komedi masih sangat kurang mendalam disitu.
Untunglah latar tempat rumah hantu yang ada di pasar malam bisa bawa penonton ikut masuk ke tempat tersebut. Tak perlu naik bianglala atau komedi putar, rumah hantu akan menjadi set dimana para bintang film masuk dan keluar sama hal seperti rumah hantu yang ada di dunia nyata. Emang agak laen film ini memilih lokasi syuting itu.
Overall, kewajaran akting yang dibawa dalam film Agak Laen memang terlihat realistis sekali menjangkau jutaan pasang mata penonton. Puja puji juga datang dari penonton yang sudah mendapat hormon endorfin, serotonin, dan dopamin saat bisa tertawa lepas menyaksikan tingkah 4 komika yang sudah punya nama. Mereka paham betul seperti apa menaikturunkan emosi penonton supaya kena trigger untuk tertawa. Meski momen horor, drama, dan kriminal justru tertutupi karena didesak unsur komedi dalam film ini.
Seiring dengan 20 hari penayangan di bulan Februari, kursi-kursi bioskop masih dijejali para penonton. Mereka butuh hiburan untuk menertawakan hidup yang mungkin sulit untuk dibilang menyenangkan saat ini. Walau akhirnya, Agak Laen tetap berjalan terburu-buru untuk selesaikan unsur horor dan drama keluarganya. Beneran agak laen film ini berani beda tembus pasar bioskop yang biasanya didominasi para penikmat film horor saja. Sudah saatnya film komedi kembali menguasai pasar bioskop di Indonesia. Biar layar bioskop tak sekadar dipenuhi poster hantu dan kisah misteri saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post